Batu Satam

Batu Satam adalah batu yang memiliki warna hitam mengkilap biasanya digunakan sebagai perhiasan dan juga sebagai koleksi batu akik. Batu Satam sangat terkenal di Belitung sampai tugu di simpang enam pusat Kota Tanjung Pandan ber-ikon Batu Satam raksasa. Batu Satam merupakan batu khas Pulau Belitung dan sangat sulit ditemukan baik di Belitung maupun tempat lain di belahan bumi ini. Konon nama Batu Satam diambil dari penambang timah beretnis China yang pertama kali menemukannya, namanya berasal dari 2 kata yaitu SA yang berarti PASIR dan TAM berarti EMPEDU. jadi SATAM memiliki arti EMPEDU PASIR.

Selama ini masyarakat Belitung salah yang selalu menganggap Batu Satam sebagai pecahan batu meteorit, padahal Batu Satam sebenarnya adalah pecahan dari permukaan bumi yang terkena hantaman luar biasa dahsyat dari meteorit yang jatuh dari luar angkasa. Ketika hantaman itu memburaikan tanah dan batuan di permukaan bumi, pecahan itu terlontarkan dan sempat mengalami pelelehan akibat suhu yang sangat tinggi untuk kemudian membeku kembali sebagai Batu Satam, atau dalam geologi istilahnya adalah tektite (tektite: dari bahasa Yunani yang bermakna “meleleh”).

Pada saat musim batu beberapa waktu lalu, Batu Satam ini menjadi sangat populer yang biasanya digunakan oleh laki-laki. Keunikan yang dimiliki Batu Satam ini memiliki berbagai bentuk bagian permukaannya yang terukir acak. Beberapa bentuk fisik dari Batu Satam adalah bulat, lonjong atau pun tidak beraturan.

Jenis batu ini sangat langka, untuk itu Anda dapat membeli dan menggunakannya sebagai souvenir untuk sanak keluarga di rumah.